Grammy awards 2024 yang digelar pada minggu, 4 februari 2024 waktu amerika serikat telah memberikan hadiah terbesar kepada Taylor Swift. Dia menorehkan rekor baru di ajang itu: artis pertama yang empat kali dapat piala untuk kategori Album of the Year di acara penghargaan tersebut untuk albumnya, Midnights. Sanjungan atas album Midnights belum usai, Taylor Swift mengumumkan album barunya yang segera keluar di tahun ini. Entah anugerah apa lagi yang akan mengampirinya.
Taylor Swift mendapat enam nominasi untuk Piala Grammy yang berlangsung pada Minggu (4/2/2024) di Los Angeles, AS. Dua di antaranya berbuah piala gramafon emas, yakni di kategori Best Pop Vocal Album dan Album of The Year. Dua-duanya dianugerahkan untuk album studio kesepuluhnya, Midnights, yang dirilis pada Oktober 2022.
Dua piala itu menambah koleksi Piala Grammy yang telah dia bawa pulang menjadi 14 piala. Empat di antara 14 piala itu berasal dari kategori bergengsi Album of The Year. Artinya jelas, empat dari 10 album Swift digelari album terbaik oleh institusi Grammy, yaitu album Fearless (menang pada 2010), 1989 (2016), Folklore (2021), dan Midnights (2024). Dalam sejarah Grammy, belum ada artis yang menandingi Swift dalam urusan penerima anugerah album terbaik. Dia yang terbanyak. Swift mengungguli tiga penyanyi pria dengan maisng-masing perolehan tiga piala, yakni Frank Sinatra, Stevie Wonder, dan Paul Simon. Rasanya rekor Swift sulit tergusur dalam waktu dekat.
Taylor berhasil mengalahkan penyanyi hebat lainnya yang berada di nominasi tersebut, seperti Jon Batiste, boygenius, Miley Cyrus, Lana Del Rey, Janelle MonáE, Olivia Rodrigo, dan SZA. Nominasi ini termasuk nominasi yang didambakan setiap penyanyi tak terkecuali. Dalam pidatonya malam itu, Taylor Swift membicarakan tentang kecintaannya pada industri musik.
“Saya ingin memberitahu anda bahwa ini adalah momen terbaik dalam hidup saya. Tapi saya merasa bahagia ketika saya menyelesaikan sebuah lagu atau ketika saya membuat bagian reff yang saya sukai, ketika saya merekam daftar video musik, ketika saya berlatih dengan penari saya atau band saya lalu bersiap-siap untuk pergi ke Tokyo untuk memulai konser,” katanya.
Jejak Swift di ajang Piala Grammy terentang panjang, sama panjang dengan karier bernyanyinya. Berdasarkan catatan di Grammy.com, Swift pertama kali menorehkan namanya di ajang itu pada 2007. Pada sebuah pagi di Desember tahun itu, Swift terkejut-kejut namanya disebut sebagai salah satu nomine artis pendatang baru. Usianya masih 17 tahun, dan baru melepas album perdana bertitel namanya sendiri pada 2006.
Dia menghadiri acara Grammy pertamanya pada 10 Februari 2008. Swift rela tak datang di pesta dansa akhir tahun sekolahnya demi acara penting ini. Sebagai remaja, dia girang bukan kepalang. Ketika diwawancara CBS, Swift bilang senang sekali bisa bertemu di ruangan yang sama dengan band kesukaannya, Foo Fighters, dan rapper Kanye West. Malam itu, piala artis pendatang baru bukan miliknya, melainkan mendiang Amy Winehouse yang memenangi lima dari enam kategori. Tapi namanya selalu ada di perhelatan Grammy tahun-tahun berikutnya; baik sebagai pembaca kategori, pemenang piala, atau penampil. Pada perhelatan tahun 2009, misalnya, Swift berduet dengan Miley Cyrus membawakan lagu ”Fifteen” yang sendu. Ketika itu, sejumlah media menilai penampilan mereka tak membutuhkan aneka gimik untuk menguasai panggung megah.
Taylor Swift terlihat sangat bahagia ketika membicarakan kekagumannya kepada musik, ia berkata bahwa dengan musik lah ia merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Ia tetap akan terus bekerja pada industri musik dan ia juga tak lupa untuk ucapkan terima kasih kepada penggemar karena sudah memberinya ruang untuk terus mengeluarkan karya.
Jangan lupa follow sosial media MRadio, biar Mlistener nggak ketinggalan info-info menarik lainya!
Instagram : @m_radioumj
Tiktok : @m_radioumj
Youtube : MRadioumj
(Writer : Muhammad Rafi Azhar)
(Editor : Muhammad Ariibah Saputra)
Source : kompas.id