MAYORITAS HARGA PANGAN MENGALAMI KENAIKAN MENJELANG RAMADHAN.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, cabai merah, minyak goreng, telur, daging ayam, beras dan gula pasir menjadi penyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan ketiga Februari 2024 di sejumlah daerah. “Kalau kita lihat jumlahnya kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga untuk komoditas tersebut meningkat di minggu ketiga Februari 2024 ini,” ujar Pudji dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (19/2/2024).

Dengan kedatangan bulan suci Ramadan yang hanya tinggal beberapa hari lagi, harga pangan mengalami kenaikan. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional hari ini beras sebagai bahan pokok mayoritas masyarakat Indonesia, menunjukkan kestabilan harga. Varian beras super, misalnya, tetap pada angka Rp19.350 per kilogram. Beras kualitas medium juga stabil, dengan harga Rp16.150 per kilogram.Sementara itu, beras kualitas bawah menawarkan sedikit kelonggaran bagi konsumen dengan penurunan harga menjadi Rp15.000 per kilogram.

Kemudian Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam segar sebesar 1,37 persen ke Rp29.600 per kg, daging sapi kualitas 1 naik 0,11 persen ke Rp138.250 per kg, bawang putih ukuran sedang 0,86 persen ke Rp40.950 per kg, minyak goreng curah naik 0,63 persen ke Rp16.000 per kg, dan gula pasir lokal naik 0,28 persen ke Rp17.600 per kg.

Dan yang paling tinggi kenaikannya ada di harga cabai rawit, yakni dari Rp 65.000 menjadi Rp 75.000 per kilogram serta harga daging ayam boiler yang biasanya berada di kisaran Rp28.000 kini menjadi Rp35.000 per kilogramnya.

Selain harga daging ayam, kenaikan juga terjadi pada minyak curah. Fatah, salah satu penjual sembako di Pasar Besar Pasuruan mengaku, perhari ini harga minyak tersebut naik menjadi Rp16 ribu per liter dari harga sebelumnya Rp15 ribu.”Semuanya naik, telur ayam dan minyak curah ini juga naik,” ungkapnya.

Fenomena naiknya harga sembako jelang Ramadhan sepertinya dianggap hal yang wajar. Nikmah adalah salah satu pedagang sembako di Pasar Pandaan mengaku menaikkan harga cabai rawit lantaran harga kulakan yang juga ikutan naik, serta ditambah dengan stok cabai merah yang rusak akibat hujan.”Kulakan nya naik banyak, ya mau gak mau harus saya naikkan,” ungkapnya, Selasa (14/03/2023).

Bahkan, BPS mencatat sebanyak 20% wilayah di Indonesia memiliki harga beras di atas harga rata-rata nasional pada pekan ketiga Februari 2024. Dia pun menekankan adanya risiko harga beras tetap tinggi seiring produksi tahun ini yang diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu. BPS mengestimasikan, surplus beras di Maret 2024 hanya 970.000 ton jauh lebih rendah dibandingkan surplus di Maret 2023 mencapai 2,59 juta ton. Lebih lanjut, Pudji membeberkan, secara kumulatif hingga pekan ketiga Februari 2024 harga cabai merah juga naik jika dibandingkan dengan Januari 2024. Begitupun jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai di pekan ketiga Februari 2024 mencapai 230 kabupaten/kota. Padahal pekan sebelumnya kenaikan harga cabai merah terjadi di 203 kabupaten/kota.

Bisnis.com

Jangan lupa follow media Mradio, biar Mlistener nggak ketinggalan info-info menarik lainnya!

Instagram: @m_radioumj

Tiktok: @m_radioumj

Youtube: MRadioumj

(Writer: Ipah Hopipah)

(Editor: Muhammad Ariibah Saputra)

Source: mediaindonesia.com