(Artwork by: Bornlinline)
31 Agustus 2024 – Sukabumi – Teriak Dari Selatan melalui Crowded Records akan luncurkan EP dalam bentuk kaset pada 21 September 2024. EP tersebut diberi judul “Panduan Menuju Selatan” mewakili enam materi yang merangkum perjalanan Teriak Dari Selatan dan fenomena yang terekam juga tertulis dalam lirik pada EP tersebut. Fenomena itu mencakup dampak perceraian terhadap millenials dan gen z, tuntutan dikejar sarjana, kondisi politik Indonesia, dan sosial kultural masyarakat menengah kebawah yang seringkali di cap sebagai perbuatan amoral.
Dalam prosesnya, EP ini memakan waktu pengerjaan hingga dua tahun, juga melalui proses band pada umumnya seperti pergantian formasi, proses kreatif yang terhambat kegiatan, hingga jarak antar personil yang sempat berbeda kota. Proses perekaman berlangsung di dua kota yakni Sap1ens Record, Sukabumi, untuk proses Mixing dan Mastering serta proses rekaman secara mandiri di sebuah kos-kosan wilayah Buah Batu, Bandung.
Penggarapan EP “Panduan Menuju Selatan” juga tidak terlepas dari para sosok yang turut membantu dalam proses perjalanan Teriak Dari Selatan seperti Ryan Hafiez (Sap1ens Record), Jammil Hasyani dan Raden dari Dialog Senja yang berperan sebagai rekan diskusi kreatif juga spiritual Teriak Dari Selatan.
“Dengan rilisnya EP “Panduan Menuju Selatan” Kami berharap dapat menjadi teman bercerita yang relevan bagi pendengarnya, memberi pengalaman yang unik dengan mendorong pendengar untuk memutar EP dengan bentuk kaset, dan memberi sudut pandang lain bagi yang tidak pernah mengalami.” ungkap Rizki Januar, vokalis dan gitaris Teriak Dari Selatan.
Pada EP “Panduan Menuju Selatan” track dibuka oleh lagu “Panduan Menuju Akhir”, lagu ini bercerita proses sakaratul maut yang menjadi pembuka gerbang seorang manusia terhadap samudera tak berujung bernama kematian, lagu ini dipilih sebagai pembuka karena menjadi lagu paling berbeda secara emosi dan materi musik.
“Panduan menuju akhir ditulis bagi mereka yang belum merasakan kematian dan pernah menyaksikan kematian itu sendiri. sejatinya ketika kita pergi kita tidak benar – benar pergi. Akan selalu ada hal yang kita wariskan entah itu dalam bentuk hal baik yang terus menjadi manfaat atau tabiat buruk yang senantiasa dikenang. lagu ini menampar dan menyadarkan para pendengarnya agar selalu berhati – hati” – cerita Melvern Hafiz, basis Teriak Dari Selatan.
“Rumah Rawan Sepi” menempati urutan ke dua dari enam lagu dan dipilih sebagai focus track dari EP “Panduan Menuju Selatan” sebagai lambang patah hati yang tak berujung, kerapuhan, dan marah paling marah. Pada trek ketiga nomor “Bukan Saya Pak!” menceritakan tentang kultur geng motor yang bersikap arogan dan menjadi bulan-bulanan warga kampung, lagu tersebut diambil dari kejadian nyata Rizki (vokalis/gitaris) saat komplek rumahnya diserang geng motor hingga tetangganya menjadi korban luka karena sabetan gir motor yang diayunkan menggunakan gesper. Namun mirisnya, ketika pelaku tertangkap usai aksi baku hantam pelaku tersebut tidak mengakui apa yang ia perbuat dan dengan nada tinggi berkata “sanes abdi pak!” atau dalam bahasa Indonesia diartikan “Bukan Saya Pak!”
Tempo cepat “Bukan Saya Pak!” selanjutnya disambut hangat oleh kisah mahasiswa klasik “Atas Nama Sarjana” dengan tuntutan lulus tepat waktu. Lagu ini jauh dengan penulisan – penulisan lagu mahasiswa lainnya yang bercerita tentang aktivis kampus, lagu ini menjadi gambaran nyata mahasiswa kelas menengah dengan tuntutan ekonomi keluarga pas – pasan, yang menjadi fokus adalah bagaimana dia harus menghindari foya – foya dan berjuang menuntaskan pendidikan sarjana nya.
“1001 Malam Menuju Jabatan” juga tidak mau ketinggalan, isu politik negara berkembang yang tidak akan pernah usai akan selalu relate dengan lirik pejabat haus kekuasaan. lagu ini menjadi bentuk perlawanan Teriak Dari Selatan sebagai musisi untuk tidak tinggal diam menyaksikan ketidakadilan hukum dan politik di Indonesia yang selalu dipermainkan.
Ditutup dengan “Ahli Sihir”, single pertama Teriak Dari Selatan tersebut dilibatkan dalam EP dengan aransemen yang berbeda, kali ini aransemen “Ahli Sihir” versi live menjadi pembeda antara “Ahli Sihir” sebagai single dan sebagai penutup dari EP “Panduan Menuju Selatan”.
Untuk informasi lebih lanjut:
Rizki Januar Fatslah
Vokalis/Gitaris Teriak Dari Selatan
+62 822-1974-0608
Tentang Teriak Dari Selatan
Teriak Dari Selatan adalah trio alternative rock yang terbentuk awal 2020, transisi dari remaja ke dewasa awal menjadi pengaruh yang kuat dalam penulisan lirik dan materi musik. Teriak Dari Selatan berisikan Rizki Januar Fatslah pada vokal dan gitar, Melvern Hafiz pada bas, dan Rafi Maulana pada drum, mereka berempat telah melepas empat single yang dirilis sepanjang 2021 hingga 2023. Pada proses penggarapan mini album perdananya, Teriak Dari Selatan sepakat untuk konsisten menceritakan amarah mereka tentang takdir dan kejadian yang tidak harus terjadi.
6 lagu yang ada pada EP “Panduan Menuju Selatan” merupakan media riset bagi Teriak Dari Selatan untuk menentukan karakter musik mereka di karya selanjutnya. Materi visual EP “Panduan Menuju Selatan” bekerjasama dengan borninline untuk ilustrasi EP yang dilukis secara manual dan dikonversi menjadi karya digital. Bagi mereka proses pengkaryaan dengan semangat kolektif yang selalu dilibatkan dalam proses kreatif.
Tentang Borninline
Borninline merupakan seorang seniman visual asal Kota Sukabumi yang akrab dengan seni grafiti, mural, juga visual digital. Ia pernah berkolaborasi dengan Dialog Senja, merespon rilisan single “Dendam” dengan lukisan manual yang kemudian menjadi rilisan merchandise terbatas dari Dialog Senja. Borninline bersama Teriak dari Selatan ini merupakan keteterlibatnya yang kedua setelah dalam perilisan single ”Rumah Rawan Sepi” Ia juga turut merespon dengan artwork digital yang turut dipamerkan pada “Rumah Rawan Seni” yang jadi aktivasi tur “Rumah Rawan Sepi” di 3 titik; Kedubes Bekasi, Hexa Space Purwakarta, dan Warung 13 Bekasi pada 2023 lalu.
Tentang Crowded Records
Crowded Records merupakan label independen di Sukabumi yang dijalankan oleh Dudun Ramdan, Ary Hillawan, dan Jack. Belakangan ini Crowded Records berperan memantik spirit produktivitas teman-teman musisi di Sukabumi. Sepanjang tahun 2021 hingga 2024, Crowded Records telah mendukung rilisnya karya-karya dari beberapa musisi asal Sukabumi seperti; Johnny And The Rockers Swindlers, Repton, Where Is The Space, Oloxejo, Bolonk, Sepatu Rusak, dan Teriak Dari Selatan, baik dalam bentuk merchandise T-Shirt, CD, Kaset, hingga gigs.
Jangan lupa follow sosial media Mradio , biar Mlistener ngaak ketinggalan info-info menarik lainnya!
Instagram : @m_radioumj
Tiktok : @m_radioumj
Youtube : MRadioumj
(Wtiter : Ipah Hopipah)
(Editor : Muhammad Ariibah Saputra)
Source : mediaindonesia.com