Peristiwa Puting Beliung Dengan kecepata 36,8 kilometer per jam di Sumedang dan Bandung

Peristiwa puting beliung terjadi pada Rabu (21/2/2024) sore. Menerjang Tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdampak yakni Cicalengka, Rancaekek, dan Cileunyi. Sementara dua kecamatan di Sumedang adalah Jatinangor dan Cimanggung. Penyebab angin puting beliung ini karena curahan hujan ekstrem dan adanya awan cumulonimbus yang disertai angin kencang. Putaran angin dengan kecepatan 36,8 kilometer per jam mengobrak-abrik bangunan ratusan rumah, pabrik, hingga fasilitas umum.

Dari kesaksian warga, puting beliung pada mulanya terjadi di Sumedang pukul 15.40 WIB sementara puting beliung terjadi di wilayah Kabupaten Bandung sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, 611 rumah mengalami kerusakan di Bandung dan Sumedang. Jumlah warga yang terdampak mencapai 1.968 jiwa. Sementara korban luka-luka mencapai 40 orang.Kerusakan di Kabupaten Sumedang sebanyak 10 unit dengan tingkat kerusakan sedang. Di sisi lain, bangunan pabrik terdampak sebanyak 13 unit. Warga terdampak di kabupaten ini sebanyak 412 KK, korban luka-luka 12 jiwa dan mengungsi 21 KK atau 74 jiwa.  Batalyon 330 dan Kementerian Sosial mendirikan tenda untuk warga yang mengungsi sementara, yaitu mereka yang berasal dari Kampung Situbuntu, Desa Mangun Arga, Kecamatan Cimanggung. Warga juga mengevakuasi ke musola setempat.

Selain itu, BPBD Kabupaten Sumedang dan Bandung masih melakukan upaya penanganan pohon tumbang dan material lain yang berserakan memenuhi jalan. “Relawan bersama aparatur setempat bergotong royong membersihkan sisa puing puing reruntuhan dan membantu menebang pohon yang menghalangi jalan,” ujarnya.  Wakapolresta Bandung, AKBP Maruly Pardede menyebutkan, dua kecamatan di Kabupaten Bandung yakni Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cicalengka ikut terdampak puting beliung.  “Dari dua kecamatan ini kita masih melakukan penyisiran dan menginventarisir beberapa TKP,” ujarnya.

Selain pembersihan di lokasi terdampak, para personel juga melakukan pendataan serta asesmen kebutuhan terhadap situasi terkini pascabencana. Sementara itu, BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan wilayah terdampak. Personel BPBD provinsi turut membantu BPBD kabupaten untuk melakukan asesmen di lapangan. Pihaknya juga memberikan bantuan terpal yang digunakan untuk menutup atap secara darurat. 

Kompas.id

Jangan lupa follow sosial media Mradio, biar Mlistener nggak ketinggalan info-info lainya!

Instagram : @m_radioumj

Tiktok : @m_radioumj

Youtube : MRadioumj

(Writer : Ipah Hopipah)

(Editor : Muhammad Ariibah Saputra)

Source : mediaindonesia.com